Sajak puisi tentang perjuangan pahlawan 5bait

Gambar puisi pahlawan
Contoh puisi tema pahlawan — Pahlawan merupakan suatu penghargaan yang di nobatkan sebagai orang yang penting dalam perubahan di khidupan sosial ini dan juga merelakan segala hal untuk mencari kebenaran yang sejati.
Memang benar suatu pahlawan yang tanpa jasa dan tak pernah lelah untuk suatu perubahan yang dia inginkan dan tentunya bagi semua bangsa dan agama. tak terkecuali, mengorbankan dirinya sendiri yang bermodal keberanian dan kebenaran untuk mengahancurkan orang yang kebohongan. Dan itu patut kita hormati dan syukuri. karena itu menjadikan suatu motivasi kita untuk menjadi orang yang berguna bagi keluarga, bangsa dan umat beragama.
Kumpulan puisi-puisi tentang pahlawan
Karenamu Pahlawanku
Karenamu pahlawanku
Sekarang aku bisa hidup tenang
Tanpa kerja rodi romusa
Tanpa jerit takut rakyat tertembak.
Karenamu pahlawanku
Sekarang bumi kami damai
Air dan tanah menjadi kekayaan pertiwi
Bukan eropa bukan juga belanda.
Karenamu pahlawanku
Aku hidup di jaman merdeka
Setiap badan memiliki hak sama.
Karenamu pahlawanku
Hingga hari ini aku bisa menulis puisi dan sepucuk doa
Doa untuk roh roh suci kalian
Yang berjuang atas darah dan tulang.
Terima kasih pahlawan
Kuucapkan terima kasih untuk kalian yang disana
Yang mati karena berani
Yang mati karena yakin
Yang mati karena benar.
Kuucapkan terima kasih
Untuk jasad yang sekarang menjadi abu
Karena kalian kami merdeka
Karena kalian merah putih tegak di pucuk langit garuda
Menjulang menjadi bukti darah dan nyawa telah tertaruh.
Kuucapkan terima kasih
Untuk keberanian kalian
Keberanian yang tumbuh di dasar hati
Menjalar merenggut darah
Tiada takut kalian berperang
Bahkan matipun mau dikau.
Kuucapkan terima kasih
Untuk setiap doa
Doa yang setiap hitam terbang ke langit
Doa yang tiada henti hentinya kalian tasbih
Untuk kami, indonesia mendatang.
Kuucapkan terima kasih
Tanah yang kami injak
Air yang kami minum
Adalah darah dan nyawa
Yang dulu melayang.
Kuucapkan terima kasih
Sekali lagi, kuucapkan terima kasih
Untuk kalian yang sekarang sudah di surga
Tersenyum melihat garuda terbang tinggi.
Indonesia sekarang
Wahai para pahlawan
Tahukah dikau keadaan indonesia sekarang?
Indonesia yang dulu kalian perjuangkan dengan nyawa darah
Sudah menjadi bangsa yang palsu meski sedikit maju
Indonesia sekarang adalah hutan rimba
Tragedi untuk orang takberuang dan sandiwara untuk orang orang kaya
Mereka hidup dengan kebohongan, mengatas namakan rakyat
Indonesia sekarang kejam
Tiada berperikemanusiaan
Orang beruang bisa membeli hukum, yang miskin makan harapan
Hai para pahlawan, pemimpin rakyat sekarang teramat munafik
Mereka memberi kami makan harapan
Kami kenyang akan harapan
Harapan itu telah membesarkan kami
Hingga kami tahu bahwa setiap pemimpin itu fiksi
Tuhan kumohon jaga merah putih di langit
Biarkan ia selaku berkibar di biru dunia hingga fana.
Jiwa jiwa yang gugur
Jiwa jiwa yang gugur
Jasad jasad berserakan di bumi indonesia
Darah menjadi biru hitam jeritan
Rasa takut menyatu dengan hati.
Jiwa jiwa yang gugur
Kini mereka suci di janah
Menjadi tamu allah
Mereka tersenyum di sana
Tersenyum untuk indonesia yang semakin dan menderita.
Jiwa jiwa yang gugur
Tidak tahukah kau jumlah roh yang terpisah dengan jasad?
Beratus bahkan beribu jiwa menjadi almarhum.
Jiwa jiwa yang gugur
Mereka gugur untuk satu nama
Mereka berkorban untuk satu nama
Mereka menangis untuk satu nama
Indonesia….indonesia!
SENYUM PAHLAWANKU
Cucur keringat dalam asamu
Darah yang mengalir dalam nadimu
Tak patahkan semangat perjuanganmu
Meraih asa harapan serta cita-cita
Tekadmu membela negeri
Dengan gagah berani engkau berdiri
Tak pedulikan hidup ataupun mati
Demi sang saka merah putih ini
Tapi ….
Kini penrjuanganmu seperti tak berarti
Tangisan pilu rakyat kecil menjadi-jadi
Korupsipun sudah menjadi tradisi
Wahai pahlawanku
Andai engkau mengerti indonesia kini
Mungkin senyumu menjadi tangismu
Mungkin tawamu menjadi sedihmu
Wahai pahlawanku
Maafkan kami yang belum bisa memperbaiki
Negara yang miskin ini
Tapi kami akan berjanji
Merebut kembali ondonesia engkau
Perjuangan dulu menjadi indonesia
Yang sejahtera abadi
Di sat ini dan nanti
Bangunlah Ibu Pertiwiku
Kami saksikan suasana luka lara
Menerpa Ibu Pertiwi
Kami tak habis pikir
Apa gerangan engkau bersedih
Mengapa keadaanmu begitu mengkhawatirkan
begitu mencemaskan
Kami tahu kami begitu durhaka
Tak pernah berbakti kepadamu
Kerusakan, perpecahan, pertikaian,banyak kami lakukan
Dan hanyalah maaf yang dapat kami pinta
Selagi engkau masih mau menerima
Di hati kami tak ada bisikan selain minta maaf ,
Dan menyaksikan engkau bangun
Melawan keruntuhan itu
Hari Pahlawan
Demi negeri kau korbankan waktumu
Demi negeri kau korbankan nyawamu
Demi negeri kau korbankan keringatmu
Demi negeri kau korbankan jerih payahmu
Demi negeri kau korbankan hartamu
Tetapi kini kau sudah tak tampak lagi
Di dinding kau hanyalah sebuah gambar
Di atas tanah kau hanyalah sebuah patung
Di bawah tanah kau hanyalah tinggal tulang belulang
Walaupun sosok wujud mu sudah tiada lagi
Tetapi perjuanganmu bagaikan mempunyai nyawa kembali
Yang terasa begitu hidup didalam samudra hati
Namun aku tak bisa menjadi pahlawan sepertimu
Tetapi aku berusaha untuk menjadi pahlawan untuk diriku sendiri.
Dulu kau dikejar-kejar oleh koloni
Tetapi sekarang aku disini menyeruput kopi
Dan mohon ma’af kalau mburi2ne rodok ngentai.
Kau Melebur Di Sana
Kau melebur di sana
Di permulaan musim gerhana
Yang terselubung aroma darah
Dan tanah yang berembun air mata
Kau melebur di sana
Kala sang surya mengelupaskan kulit kami
Hingga kawanan peluhmu yang siaga
Menghalau kepulan debu
Yang mengepung dari negeri asing
Kau melebur di sana
Saat air bah berlarian
Memanjati hamparan tanah usang
Dengan jeritan malang
Serta busung lapar
Kau melebur di sana
Saat air mata telah mengguruh menjadi telaga
Hingga timba yang kau ayunkan
Menandaskan kepingan dahaga
Yang merintih di setiap gigir luka kami
Serdadu Proklamasi
Terngiang — ngiang sudah
Puluhan tahun begitu membekas
Semangatmu tertancap kuat hingga sekarang
Tidak pernah terpikirkan
Apa jadinya bila serdadu itu hilang
Proklamasi tidak akan menggema
Serdadu proklamasi tancapan kuat proklamasimu
Menorehkan barisan berapi — api
Perjuangan itu menjalar hingga sekarang
Kobaran nasionalismemu
Membawa bangsa ini hingga merdeka
Oh, serdadu proklamasi
Maafkanlah kami,jika sekarang perjuangan itu
Tersendat bagaikan kereta yang macet