Puisi pendek tema keindahan alam yang menginspirasi
Contoh puisi tentang alam – Apresiasi puisi keindahan alam merupakan puisi curahan hati seseorang, yang melihat objek yang dilihatnya di anggap sangat indah sekali. keindahan alam juga anugrah dari tuhan yang maha kuasa, untuk di manfaatkan hasil alam oleh manusia dan menjaga alam yang indah ini.
Keindahan alam harus campur tangan manusia, agar terjaga keasrian alam di hutan, pegununggan, dan juga laut. kalau tidak kita jaga keasriannya, siapa lagi kalau bukan kita semua.
Kumpulan puisi tentang lingkungan alam
ANGIN LAUT
Perahu yang membawamu
telah kembali
entah ke mana
angin laut mendorongnya ke ujung dunia
Engkau tidak mengerti juga
Duduklah
Ombak yang selalu
pulang dan pergi.
Seperti engkau
mereka berdiri di pantai
menantikan
barangkali
seseorang akan datang dan menebak teka-teki itu.KEINDAHAN ALAM
Bak gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi hari
Bagaikan rembulan mengarunggi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahariMeskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelapUmpama terbang setinggi awan
Bagaikan bintang menghiasi malam
Sinar mentari bagaikan surya.INDAHNYA ALAM NEGERI INI
Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk dirikuKupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegiranganWahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padamDesiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surgaKeindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirnaTANAH AIRKU
Angin berdesir dipantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawahnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmurIndonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata
Oh….. tanah airku tercinta
Indonesia jaya…..Alam dilembah semesta
Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahyanya menusuk citraPahatan Gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi . . . Tajam . . .Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriakCermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki-kaki menjejak karya-karyaNYADi manakah aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurnaSungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanyaSerasa bertualang di negeri tak bertuan ALAM
Puisi Alam
Lihatlah hutan kita ini
Sedikit habis oleh orang-orang
Yang tidak memikirkan masa depan
Dia mementingkan pribadi tanpa peduli
Lewat puisi alam imi aku bertanya
Lewat curahan kata aku bicaraIndahnya tanahku di atas negeri
Ribuan pulau menyapa senyum bijaksana
Indonesia tercinta tetumbuhan menghijau
Aku lahir di siniDi tempat surgawi
Tanahku subur penjajah suka buahku
Mereka berkelana dari kejauhan
Mereka datang berbondongAkhirnya mereka pergi dengan semangat alam
Penjajah pergi, penjajah lenyap
Sekarang diri menjarah diri
Hutan kita habis berkepingSisa akar-akar yang suram
Satukan jemari, beri yang lain pencerahan
Cukup tanam satu tunas sehati
Atau lindungi yang sudah merambahTanpa kau ketahui kau melestarikan
Janin di masa mendatang
Sengaja gambar ini terpampang
Sengaja gambar ini tersimpan
Agar kita mengerti takkan ada lagi yang asri
Kalau kita tak peduliDerai Cemara Udang
Angin pantai disela gerimis
Mendera pelan, sejenak
Berteduh di bawah
Pohon-pohon cemara udangKemudian lenyap ke arah
Gubuk-gubuk bambu yang reot
Tanpa atap di tepian jalanan pantaiSenja ini..
Tiada yang romantis atau membiuskan angan
Ke dalam khayal yang beku
Dan ratusan hari terkubur diamPantai ini telah sepi..
Hanya derai cemara udang..
Hanya rintik gerimis yang tidak kunjung reda
Tidak juga menjadi hujan derasAda yang berubah
Pantai ini merubah dirinya menjadi teduh, hijau
Dan di beberapa sudut tumbuh padang rumput
Ada cemara udang, perahu nelayan
Yang sepuluh tahun yang lalu belum kulihat
Ini adalah pantai kenanganPEMANDANGAN DI QUE-LIN
gunung-gunung dan bukit-bukit hitam
tinggi dan tajam
menjulang menusuk-nusuk awanair sungai Li berkelok-kelok
bermain-main di celah kaki-kakinyabilakah sebenarnya
dewa-dewa telah turun dari langit
sempat-sempatnya membuat
pahatan alam yang begini cantik!