Puisi cinta romantis tentang hujan paling populer

Puisi tema hujan 4bait
Sajak puisi tema hujan – Semua orang pastinya menyukai datangnya hujan, tentu saja suasa hujan akan banyak membantu kita dalam berfikir dan dikala sendiri hujan akan lebih memberikan kesan kalau ia adalah teman yang baik lebih daripada itu ia akan selalu memberikan kehangatan melebihi yang dihasilkannya sendiri.
Memang kehadiran hujan tidak bisa kita pilih malam atau siang hari kedatangannya, tapi ketika ia datang tentu saja itu akan memberikan kabar gembira bagi pencintanya, yang menantinya pasti akan menciptakan banyak puisi hujan romantis dalam hidupnya, baik ia ungkapkan untuk dirinya, orang lain, atau bahkan kepada sang pencipta hujan itu sendiri. Seperti beberapa puisi hujan berikut ini :
Kumpulan puisi tentang hujan
Rindu Ketika Hujan
Disudut kota itu
Terlihat keramaian menyusur jalanan
Suara desing disana sini terus berpacu
Seperti di kejar-kejar oleh waktu
Langit mendung berawan
Terasa dingin hati ini
Hujan akan turun membasahi rindu dihati
Ku pandang langit saksikan kesedihan
Tetes air hujan berdesak turun
Sepi mengusir keramaian
Hanya terdengar suara rintik-rintik hujan
Dan suara hati mencari hangatnya kerinduan
Angin menyelimuti hati yang hampa
Dan tak seorang pun yang tau
Betapa merindunya cinta
Untuk temani cinta ku
PUISI TENTANG HUJAN
Hujan…
Saat engkau datang
Seluruh alam bersorak
Hujan..
Saat engkau datang
Datang pula kemakmuran
Datang pula canda tawa
Rintik hujan
Turun lalui celah
Membasahi wajahku
Membasahi bonekaku
Membasahi semua
Yang ada di kamarku
Mengapa kau datang
Saat ku berangkat ke sekolah
Hujan..
Tahukah engkau
Baju, bukuku, sepatuku
Basah semua
Dapatkah kau menunda
Kedatanganmu di pagi hari ?
Hujan
Kau datang tak diundang
Menggenangi rumah dan halaman
Merusak semua perabotan
Listrik pun ikut mati
Air bersih tak ada lagi
Semua orang kebingungan
Bagaimana menyelamatkan diri
Saat hujan turun
Ku menangis di saat wajahku basah oleh air hujan…
Agar ku tak tau jika aku lagi menangis……
Menangis karena bahagia atau berduka…….
Karena melihat kau dah tersenyum kembali….
Hati terasa berat tuk melepaskan mu……..
Apa dayaku tak bisa memilikimu……
Hanya membuat mu tersenyum d saat berduka…….
Hanya membuat mu tersenyum d saat kau menangis…..
Ku pilihkan kau malaikat yang menjaga senyummu……….
Tetapi hati dan jiwaku menangis melihat mu berdua bergandengan tangan……
Tetapi hati dan jiwaku menangis melihat mu duduk berdua……
Kekasih, andai rembulan malam lusa
Mampu menoktahkan bias-bias sinar di keningmu
Akan kukerahkan penglihatanku tuk menatap Isi matamu dan menerawang setiap lantunmu
Hujan Hari Ini
Hari ini sempat gerimis..
Sedikit menyejukan udara yang begitu panas
Memandang dari balik jendela kamarku Memandanginya….!
Meski terlelap Meski dari jauh Masih merasakan kesejukannya
Hujan…
Anugerah Tuhan yang Maha tinggi
Kabar gembira bagi bunga-bunga, dahan, dan akar-akar
Hujan kian melembutkan hati
Pun hatiku yang tengah merajuk padaNya
Membebaskan Hujan
Ada yang ingin menjaring hujan
dengan pepatah-petitih tua
yang tak lekang meski basah –
hujan buru-buru menghapusnya
ada yang ingin mengurung hujan
dalam sebuah alinea panjang
yang tak kacau meski kuyup –
hujan malah sibuk menyuntingnya
ada yang ingin membebaskan hujan
dengan telapak tangan
yang jari-jarinya bergerak gemas –
hujan pun tersirap: air mata
Hujan Kita
kali ini aku resmi melepas sikap tentang hujan
ketika rinainya begitu saja melunturkan ingatan
dan tak lagi ada gambar kita pada layar bulir-bulirnya
kali ini aku resmi melepas sikap tentang hujan
sebentar…
apakah aku pernah bersikap tentang hujan tak pasti kuingat
mungkin sekali ketika setiap tetesnya adalah hitungan rindu tentang kita
kali ini aku resmi melepas sikap tentang hujan
mungkin selama ini tak pernah tentang hujan
mungkin sepanjang ini segalanya tentang kita
atau aku saja