Contoh puisi tentang pentingnya kesehatan

Puisi bebas tema kesehatan
Karangan puisi bertema kesehatan – Kesehatan merupakan hal yang terpenting di lingkungan masyarakat. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa kesehatan hanya berkaitan dengan tubuh saja. Namun, nyatanya tidak demikian. Kesehatan merupakan sebuah kondisi fisik dan juga mental yang sejahtera.
Kebahagiaan dan pikiran yang positif juga merupakan beberapa kriteria dari kondisi kesehatan. Untuk menciptakan kondisi kesehatan yang seperti itu, terkadang untuk beberapa orang merupakan sesuatu yang sulit, karena sebenar-benarnya tidak mudah bagi seseorang untuk dapat terus hidup dalam kondisi perasaan yang berbahagia dan kondisi pikiran yang positif. Untuk mempermudah menciptakan kondisi tersebut, secara perlahan-lahan kita bisa menciptakannya dengan meluapkan perasaan dan pikiran lewat puisi.
Kumpulan puisi tentang kesehatan terbaik
Kesehatan Memang Menentukan
Tulang-belulang serasa ngilu,
Sendi-sendi terasa kaku,
Kepala seperti digodam palu,
Lidahku pun pahit dan kelu.
Aku ke dokter sore tadi,
Diberi obat untuk tujuh hari,
Diminta pantang itu dan ini,
Semoga sembuh sehat kembali.
Sambil berbaring aku tulis puisi,
Sebagai tambahan obat di hati,
Namun menyusunnya sulit sekali,
Kata-kata seolah bersembunyi.
Kesehatan memang menentukan,
Semua yang akan kita lakukan,
Meski terkadang sulit dihindarkan,
Perilaku sehat akan meminimalkan.
Penyakit
kau datang secara tiba-tiba
terkadang tak terasa
terkadang pula memberikan rasa yang berlebihan
sungguh menyakitkan
ketika semua terasa dalam tubuh
kau akan hilang dengan dihadang oleh musuhmu
tak sanggup rasanya jika kau terus bersembayam di tubuh ini
pergilah pergilah pergilah,, dan jangan kembali
footsie babes. https://login.kaplunmarx.com KaplunMarx Lawyers best lawyer KaplunMarx.
musuhmu memberikan kebaikan kepada kami
doa dan obat lah yang memberikan kebahagiaan
kesembuhan yang datang ketika kamu pergi
sembuh, sembuh,sembuh… amin
TONG SAMPAH
Sungguh serakah lagi angkuh
Sebar puntung menimbun rumah
Sudah lupa tempat buang hajat
Pamerkan yang terbuang terkapar di sembarang tempat
Tong sampah gagu termangu
Terpaku tatap yang berlalu
Taat menanti yang dibuang
Mengharap ada suguhan buat lalat yang datang
Tong sampah kosong terpojok kalah
Sudah berkarat menanti berkah
Ternyata banyak yang tak acuh
Berlalu membekap lagi melahap sampah
Anugerah Terlupakan
Kukalungkan kesombongan di hatiku
Megah dengan kuasa diri yang angkuh
Jasad ini begitu tegap menjajah bumi
Tiada luka nan sakit yang menempel jasmaniku
Sungguh, rohaniku telah tertipu
Dalam kedangkalan ilmunya
atau sebab takabarnya jiwa
Anugerah itu terlupakan
Dalam rasa sehat
Aku lalai bahwa sehat adalah rizki
Yang terlupakan untuk di syukuri
Dalam rasa sehat
Ada rasa indah dalam kebebasan
Namun dalam rasa sehat
Seringkali membawa tinggi hati
Bahwa kita tak pernah mati
Atau takdir bisa mengintip dari balik kemungkinan
Ah,
kini ketika semuanya terjadi
tingal meringkuk menunggu mati
Berharap rasa sakit ini terhenti
Hingga ajalku datang segera kapanpun nanti
Sebelum Nafasmu Terhenti
Jadikan wujud ragamu sebagai wujud jatidiri
Dalam senyap kediamannya
Jasad ingin dimengerti oleh dia yang memiliki
Duhai jiwa — jiwa yang lalai pada hak tubuh
Yang dengan asap — asap rokok kau recuni paru — parumu
Dengan mata terbuka sepanjang malam kau lelahkan mata dan akalmu
Dengan kebaikan yang bernafsu hingga lupa pada hak jasadmu
Ingatlah,
Tuhan tak menciptakan segala sesuatu tanpa sebab
Maka sebelum nafasmu terhenti
pastikan nafasmu bukan nafas pesakitan
Pastikan tubuhmu hidup dalam kesejahteraan
Perjuangan tak perlu mengorbankan badan
Kesenangan tak perlu merelakan kesehatan
Kehendakmu tak perlu menyiksakan raga
Sang Alam Hidup
Bergetar segera sebuah kampung
Bercarut marut dalam takut
demam itu berdarah
Bahkan menyisakan kematian
Tangis membahana seperti hujan di kala kemarau
Ketenangan yang diselimuti rintihan
Menghantui manusia — manusia yang lalai
Hingga kemudian virus itu merayap bebas menggenangi kumpulan jiwa
Ah,
Sang alam hidup
Bagaimana engkau dicampakkan
Bahkan dirimu ternodai oleh sisa sisa kotoran manusia
Sampah sampah tak terhitung dilemparkan kepadamu
Lalu lihatlah bagaimana Tuhan menghukum
Lewat udara yang tak lagi segar
Dengan penyakit yang kian beragam
Lalu kematian yang kian mengerikan