Pantun nasehat agama dari orang tua untuk anak-anak

Pantun nasehat agama jenaka

Pantun nasehat agama jenaka

Kumpulan pantun nasehat agama — Pantun nasehat agama merupakan pantun yang berisikan pesan atau ajaran beragama yang benar. Pantun tentang nasehat agama ini sering digunakan oleh orang tua kita dahulu dalam menyampaikan ajaran moral pada anak-anak muda. Karena ini pula, pantun ini digolongkan sebagai pantun orang tua. Tujuan utama dari pantun nasehat agama ini agar pesan yang mengandung ajaran tersebut dapat didengar atau dibaca oleh orang lain dengan tujuan orang tersebut lebih memahami hal-hal yang baik.

Oleh sebab itu, pantun nasehat agama sangat cocok digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan moral di tengah masyarakat, contohnya orang tua pada anaknya, guru dengan muridnya, atau antar sesama anggota masyarakat dalam interaksi sehari-hari. Seperti yang kami rangkum seperti berikut ini :

Contoh nasehat agama untuk anak dari orang tua

Pantun 1

Ke kota Lahat beli durian
Durian dibeli dibuat lempok
Walau cinta tidak kesampaian
Ku kan menunggu tanpa kapok.

Pantun 2

Daun benalu jangan di buat jamu
Daun tembakau simpan di saku
Aku kan selalu menunggumu
Sampai kau datang menjemputku

Pantun 3

pohon pandan di pinggir kali
daunnya wangi tepi bergerigi
luka di tangan mudah diobati
luka di hati kemana obat hendak dicari

Pantun 4

Lubang dalam semakin mendalam..
Banyak ari mancurnya..
Masa hidup semakin kelam…
Tak ada yg bisa mengobatinya…

Pantun 5

Jalan-jalan ketaman safari
Beli wortel buat makanan zebra
Ku cintai kau dengan sepenuh hati
Aku kesel ternyata hatimu mendua

Pantun 6

Ke Pemalang beli kepiting
Kepiting dimasak asam manis
Kalau hati sudah berpaling
cinta dan rindu terkikis habis.

Pantun 7

Ilmu dunia dan Akhirat.
Wajib di tuntut dan dipelajari.
Dari kecillah Engkau mendapat.
Sesudah Dewasa berguna kema Pergi.

Pantun 8

Jauh dimata dekat di hati.
Hati terkenang dimasa yang lalu.
Sedang berkasih di tinggal kekasih.
Mandi tak basah makan tak lalu.

Pantun 9

Jagalah selalu solat lima waktu.
Agar jiwa semakin menyatu.
Hidup dikubur yatim piatu.
Tinggallah seorang dipukul dipalu.

Pantun 10

Dipukul dipalu sehari hari.
Baru lah ia sedarkan diri.
Hidup di dunia tiada berarti.
Akhirat di sana amat lah rugi.

Pantun 11

Pergi haji kebaitullah.
Perginya naik pesawat.
Kalau mau disayang Allah.
Tinggalkan segala maksiat.

Pantun 12

Pergi haji kekota mekkah.
Jangan lupa membeli kitab.
Untukmu wahai muslimah.
Janganlah suka melepas jilbab.

Pantun 13

Jalan jalan ke kota kendari.
Membawa air pelepas dahaga.
Untukmu wahai saudari.
Jilbab itu busana muslima.

Pantun 14

Anak burung anak merpati.
Mentas telur di sangkar besi.
Jika diri luhur berbudi.
Kemana pergi orang sukai

Pantun 15

Amanat itu adalah amanah.
Jangan lah diri menghianatinya.
Selamat malam wahai semuah.
Semoga selalu derestuinya.

Pantun 16

Kunang kunang-kunang terbang melayang.
Kalau terjatuh terkena duri.
Buat apa tidak sembahyang.
Kalau diri bakalan mati.

Pantun 17

Insan berdosa tempatnya an-nar.
Banyak pahala masuk al-jannah.
Barangsiapa yang suka berbuat benar.
Merekalah yang pantas mendapat amanah.

Pantun 18

Pisang kapas masak dibatang.
Ambilkan pisau untuk penebang.
Sangkakan panas sampai kepetang.
Rupanya hujan diwaktu siang.

Pantun 19

Terbang tinggi siburung balam.
Hinggap jauh di pohon kelapa.
Bertemu sesama ucapkanlah salam.
Insya Allah persahatan makin terbina.

Pantun 20

Bernyanyi riang si burung tekukur.
Terbang tinggi si burung gagak.
Setiap saat slalu bersyukur.
Itulah tanda insan berahklak.

Pantun 21

Lepas dijemur baju dilipat
Disimpan dalam almari lama
Jangan kita tinggalkan sholat
Karena sholat tiang agama

Pantun 22

Pergi berburu ke sempadan
Dapat kancil badan berjalur
Biar cari baju di badan
Asalkan hati bersih dan jujur

Pantun 23

Pisang emas dibawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati

Pantun nasehat agama dari orang tua untuk anak-anak